Seberkas sinar
matahari melapisi datarnya air di embung. Air membiaskan warna kuning senja
sore, terlihat indah untuk memanjakan mata. Ditambah cuaca yang cerah, tidak
seperti akhir-akhir ini yang selalu turun hujan. Kawasan embung sebelah selatan
masjid Ulul Albab dipenuhi orang-orang yang sengaja datang meluangkan waktu
untuk menikmati indahnya sore.
Seperti beberapa orang pemuda yang duduk di atas jok kendaraannya yang diparkirkan dipinggir embung, mereka asik mengobrol sambil sesekali diselingi dengan tertawa. Ada juga pasangan yang sengaja memilih duduk lesehan berdua. Ada juga bapak yang terlihat bersama anaknya yang sudah lama menunggu pancingnya tersambar ikan.
Embung yang sekarang memang jauh berbeda dengan embung yang dulu.
Dulu embung terkesan tidak terawat dan kotor. Paling warga sekitar yang hanya
ingin memancing ikan. Air yang hanya dibiarkan menggenang atau terkadang hampir
habis karena surut tidak cukup menarik untuk dinikmati di kala sore hari
seperti ini.
Namun,
Setelah embung mempunyai tampilan baru yang semakin menawan. Sejak saat
itulah embung menjadi tempat yang cukup diminati sekitar Unnes dan yang sudah
tidak ada jam kuliah. Hal ini menjadikan embung beralih fungsi dari sekedar
penampungan air hujan dan penyerapan air di Unnes.
Pihak universitas
melanjutkan pembangunan embung, dengan menambahkan semacam gazebo yang
terletak ditengah embung beserta jembatan yang bisa dilewati dan juga
pemavingan di sekitar pinggiran yang biasa dijadikan tempat memancing atau
dudukan. Bahkan sekarang sudah ada tembok kecil yang membatasi bagian selatan
embung.